Selasa, 03 Juli 2018

Tiktok Diblokir!

Tersenyum senang, tertawa bahagia, atau lemas kecewa?

Aplikasi tiktok yang biasa dimainkan anak-anak di bawah umur itu, kini diblokir oleh pemerintah Indonesia. Tiktok merupakan aplikasi asal negeri China yang diluncurkan sejak bulan September 2016. Aplikasi ini berbasis video musik dengan tema atau efek yang asik sehingga user tidak bosan bergaya dan bercanda dengan aplikasi ini.
Memang banyak yang membuat video-video yang menarik dan kreatif dengan aplikasi ini. Namun, semakin merebaknya pengguna smartphone di bawah umur yang menggunakannya, bahkan untuk konten yang tidak sepantasnya, akhirnya banyak yang menghujat aplikasi tiktok ini. Gara-gara konten yang dibuat yang semakin melenceng dari konten yang baik menjadi konten asal-asalan dan tidak sepantassnya.
Tercatat ada 2.853 laporan mengenai penyalahgunaan atau konten yang tidak baik yang dilaporkan ke Kemkominfo mengenai tiktok. Ada beberapa DNS yang diblokir oleh pemerintah mulai hari ini, 3 Juli 2018. Pemblokiran ini dilakukan sementara untuk memberikan waktu kepada aplikasi aplikasi seperti tiktok dan lain sebagainya untuk memfilter konten-konten negatif yang ada.
Memang sih, kebanyakan konten tiktok yang bahkan anak bayi aja bisa bikin, kebanyakan sangat unfaedah. Pernah saya melihat di instagram, kumpulan vidio tiktok yang tidak seharusnya, dilakukan oleh anak-anak. Yang bahkan mereka tidak tau apa-apa. Ya masak ada anak kecil, orangtuanya lagi tidur, bikin vidio amatir. Ya masak ada cewek cantik, nyanyi nyanyi ga jelas, di belakangnya ada orang meninggal. Sampai viralnya Bowo permen(alpenlibe), yang bahkan bikin jumpa fans dengan tiket puluhan hingga ratusan ribu buat meet n greet penggemarnya yang kebanyakan anak-anak sekolahan juga. Cara untk menjadi viral di jaman sekarang : bertingkahlah aneh. 
Nah, in my oppinion ya pemirsa. It's a good job. Thumbs up buat pemerintah Indonesia yang akhirnya tanggap juga dengan fenomena tiktok ini. Sebenarnya saya tidak menghiraukan tiktok sampai melihat sendiri, betapa unfaedahnya vidio yang tersebar dari hasil karya tiktok user. IMHO, harusnya tuh bukan aplikasinya aja yang diblokir, tapi penggunanya yang diedukasi. Kalo begitu caranya, nanti ada aplikasi baru, dipake lagi sama orang orang yang masih bermoral seperti itu, terpaksa diblokir lagi. Semakin banyak orang mengekspresikan diri dengan cara yang salah, didukung dengan aplikasi yang padahal nggak seharusnya dipake demikian, lama lama, appnya yang merugi. Because as a tech people, yang biasa buat aplikasi juga. Aplikasi itu dibuat untuk dimanfaatkan dan untuk hal-hal yang sebenarnya tujuannya baik. Karna sekali lagi teknologi itu dibuat untuk suatu tujuan yang bermanfaat. Kembali kepada orang yang memanfaatkannya, teknologi itu bisa menjadi baik atau buruk, tergantung pada penggunanya.
Seperti yang lalu yang masih teringat, masih adanya pengguna yang memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Bigo, Smule, bahkan instagram, facebook untuk hal-hal yang dilarang. Facebook sempat hampir diharamkan, Bigo yang kebanyakan digunakan untuk konten mesum, sampai smule yang notabene digunakan untuk bernyanyi dan hiburan bisa digunakan untuk hal-hal yang tak baik. Semua itu tentu kembali pada aplikasi, apakah dapat menyaring konten dan memberikan terms and conditions yang baik, jelas dan tegas,  lalu pada user apakah dapat mematuhinya.
Yang jelas, dengan semua kejadian yang viral di dunia maya ataupun nyata belakangan ini. Tidak serta merta semua kesalahan ada pada aplikasi, namun tidak juga pada manusia. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga moral dan adab memakai aplikasi tersebut. Agar tidak ada fihak yang dirugikan.Marilah saling mengingatkan, untuk tidak berbuat hal yang unfaedah. Mulai mengingatkan diri sendiri, orang tersayang, orang sekitar. Apalagi anak-anak yang berada di ambang kelabilan zaman ini. Semoga, tetap bisa menjadi manusia yang baik dan bermanfaat.
Salam internet sehat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar