Rabu, 02 November 2011

Masalah Pagefile Membengkak



Belakangan ini, windows aku jadi aneh gitu. Masalah dari dulu sih, malware. Dari yang gak bisa buka program, autorun yang menyebalkan, udah lah aku biarkan saja. Sampai suatu saat drive C: nya penuh terus. Virtual Memory Minimum too Low gitu. Aku hapus drive C: nya jadi penuh juga, kebanyakan install porgram yang gede-gede mungkin. Lalu aku instal ulang dan instal sedikit software, eh dia kumat lagi. Setelah aku selidiki, ternyata pagefile-nya gedhe banget. Kapasitas drive C: yang aku jadikan system kan cuma 8,5Gb dan terpakai sekitar 5Gb. Nah, pagefilenya bisa dampai 3Gb atau lebih sampai memenuhi hdd aku. Hmm... Gimana cara menguranginya? Dihapus?

Aku tanya, tanya, tanya teman-temanku nggak ada yang tahu sampai akhirnya sms aku dibales tengah malem. Katanya temanku nih :

Pagefile itu untuk virtual memory, kalau pagefilenya dikosongkan atau dihapus nanti windowsnya bisa corrupt dan sistemnya eror. Pengaturan pagefile/ virtual memory ada di klik kanan My ComputerProperties – pilih Advance – lalu Setting yang paling atas kita pilih Virtual Memory. Terus tuliskan minimal virtual memory dan maximal virtual memory-nya. Kalau untuk komputer aku yang ramnya 512Gb minimal vm 600Mb dan maximal vm 1200Mb. Jadi, vm minimal kamu lebihkan 128Mb dari RAM kamu dan maksimalkan dua kalinya. Lalu habis itu klik Change dan restart komputernya. Ukuran pagefile biasanya mennganut ukuran RAM, jika RAM-nya 256Mb pagefilenya 384, kalau 512Mb bisa jadi 680Mb sampai 1,5Gb. Dan maksimal pagefile biasanya 2Gb. Lebih baik segera diet VM kalau pagefile kamu lebih dari itu, soalnya kasihan juga harddisknya. Mending kalau kapasitasnya banyak, kalau kecil kan repot. Maklumlah, pemilik komputer reot.

Okelah, berhubung aku belum mencoba dan belum tau banyak jadi ini dulu yang bisa kusampaikan. Sebenarnya hanya untuk mengingat-ingat aja sih, tapi syukur-syukur kalau bermanfaat. Next, akan aku posting lebih dalam lagi tentang pagefile. Stay tune ya! Salam Bloggerrrrrr :D

Sinopsis The Lost Symbol by Dan Brown


Karya-karya Dan Brown memang sarat dengan nilai sejarah dan budaya. Bukan hanya menyajikan misteri seperti buku kebanyakan, tapi lebih kepada banyak fakta dan pengungkapan yang membuat kita menjadi tahu apa yang selama ini bahkan gak pernah kita pikirkan sama sekali.
Setelah the Da Vinci Code yang fenomenal, tentang petualangan Robert Langdon yang pertama. Kini Dan Brown memberikan kelanjutan kisahnya, alias petualangan Robert Langdon yang kedua di London.
Buku ini bercerita tentang Robert Langdon yang kali ini diundang secara mendadak oleh teman lamanya, Peter Solomon untuk pergi ke London. Ia diundang untuk mengisi ceramah di sebuah acara pertemuan anggota mason yang biasanya tertutup. Ia pun segera meluncur ke London dengan beberapa kendaraan mewah dan pribadi yang biasa digunakan oleh orang-orang kaya seperti Peter Solomon.
Sesampainya di London, ia menemui keanehan karena tidak ada pertemuan yang dilaksanakan disana. Namun, Robert Langdon malah mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenalnya dan menyatakan bahwa temannya, Peter Solomon berada dalam bahaya jika ia tidak segera bertindak untuk menyelamatkannya. Setelah itu muncul sebuah peristiwa mengerikan di tengah museum, karena sepotong tangan ditemukan teracung dengan tanda-tanda yang aneh di sekitarnya. Langdon pun tersentak ketika melihat potongan tangan itu, karena ia mengenali cincin yang dipakaikan disana. Itu adalah tangan dari Peter Solomon, yang sudah dibubuhi beberapa tato yang menandakan suatu undangan kuno untuk melaksanakan suatu tugas khusus – khas mason. Sementara itu, penelpon yang tak dikenal tadi yang rupanya telah menjebak Robert Langdon dan terus memberitahukan perintah padanya.
Di tengah keributan tentang tangan itu dan polisi setempat yang segera mengevakuasi museum, datanglah seorang pimpinan organisasi CIA yang paling ditakuti, ia adalah pimpinan dari organisasi CIA yang memata-matai CIA sendiri. Seorang Jepang yang amat disegani dan dihormati, lalu segera mengambilalih kasus tersebut. Robert Langdon yang mengerti akan pesan sepotong tangan itu pun memberitahukan bahwa tangan itu adalah tangan dari Peter Solomon. Ia terjebak dalam investigasi tersebut seolah-olah CIA ingin menangkapnya karena sesuatu yang ia ketahui.
Sementara itu, adik Peter Solomon, Katherine Solomon pun sedang mencemaskan Kakaknya yang tak kunjung datang ke laboratorium rahasia mereka seperti biasa. Katherine dan Kakaknya diam-diam telah melakukan suatu penelitian di tempat rahasia di dalam sebuah museum.
Setelah meneliti petunjuk-petunjuk yang ada pada potongan tangan itu, Langdon dan Direktur CIA – Inoue Sato serta seorang kepala penjaga setempat menuju ke ruangan yang ditunjukkan oleh potongan petunjuk di tangan itu. Ruangan itu berada di bagian bawah tanah museum tersebut yang tidak pernah dijamah oleh siapapun. Disana mereka menemukan tempat pemujaan aneh, tempat pemujaan orang mason. Mereka juga menemukan sebuah piramida batu yang puncaknya tumpul.
Diam-diam, Direktur Sato telah menyelidiki barang bawaan Robert Langdon dan mencurigai sesuatu yang dibawanya. Profesor Langdon terpojok, namun ia tak ingin memberitahukan barang itu pada mereka karena itu adalah barang rahasia yang dititipkan Peter Solomon kepadanya. Direktur Sato dan Kepala Penjaga mengancam akan menangkapnya, namun seseorang menyelamatkannya dan membawanya keluar dari tempat itu.
Di tempat lain, Katherine akhirnya mendapat berita dari Kakaknya yang mengundang seorang dokter kenalannya ke lab rahasia mereka. Padahal mereka tidak pernah mengundang seorang pun kesana. Tanpa disadari, orang itu ingin memusnahkan laboratorium rahasia mereka dan mencelakakan Katherine.
Robert Langdon diselamatkan oleh arsitek museum yang merupakan teman sesama anggota mason dari Peter Solomon. Orang itu membawanya menyeberangi terowongan yang menuju ke perpustakaan seberang jalan museum. Disana Langdon mulai mengerti tentang misteri piramida mason yang selama ini disangkanya sebagai mitos yang tidak nyata. Barang yang dititipkan Peter kepadanya merupakan puncak dari piramida yang tadi ditemukannya di ruang bawah tanah.
Setelah mendapat telepon dari orang yang tak dikenalnya tadi, Langdon berusaha menghubungi Katherine Solomon dan memberitahukan perihal Kakaknya serta memintanya untuk berhati-hati. Katherine mulai menyadari keanehan yang ada dan berusaha keluar dari laboratorium rahasianya yang pintu masuknya luas dan gelap gulita. Disana ia sempat bersitegang dalam kegelapan dengan orang yang mencoba menghancurkan labnya dan berhasil melarikan diri menuju ke tempat persembunyian Robert Langdon dan Warren Bellamy.
Dari sana mereka mulai memecahkan misteri piramida mason tersebut, sementara pihak CIA mencoba menelusuri jejak mereka. Ketika mengetahui CIA yang memburunya, Langdon bersama Katherine segera melarikan diri melalui ban berjalan menuju ruang bawah tanah perpustakaan lain yang masih terhubung dengan perpus tersebut. Sementara, Warren Bellamy mengalihkan perhatian CIA.
Saat mereka melarikan diri, mereka melihat kobaran api dari sebuah ledakan di suatu tempat dekat sana. Tanpa disadari kobaran itu berasal dari laboratorium Katherine yang dihancurkan oleh penyerangnya tadi sekaligus penelepon misterius Langdon. Orang itu adalah Mal'akh, dalang dari semua kejadian ini serta perampok yang dulu hampir ditembak oleh Peter Solomon. Mal'akh ingin mendapatkan sesuatu dari rahasia piramida mason dan mencoba memecahkannya dengan bantuan Robert Langdon.
Kejadian-kejadian, pelarian, persembunyian dan problematika dengan CIA dan Mal'akh terus terjadi. Sampai akhirnya mereka menemukan Peter Solomon masih hidup. Pertaruhannya bukan hanya nyawa Peter Solomon dan piramida mason saja, namun juga berkaitan dengan keamanan nasional.
Kira-kira siapa penjahat itu sebenarnya? Dan apa kaitan CIA dengan kejadian ini? Silahkan baca bukunya, karena cerita masih sangat panjang, dijamin rasa penasaran anda akan terpuaskan. Dan sedikit bocoran, bahwa sesungguhnya Mal'akh adalah anggota keluarga Solomon juga. Baiklah, kalau saya ceritakan disini tidak akan cukup . So, just read it and you will be amazed ;D