Siapa yang nggak mau? It’s almost a year from that event,
but not too late right? Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang
perjalanan saya di jogja selama satu minggu, dimana semuanya bisa didapatkan
secara gratis, hehehe. Mau tau caranya? Simak saja ya...
Jadi, tahun lalu adalah tahun dimana saya sangat kurang
piknik. Berbagai aktifitas dan kegiatan kuliah serta UKM membuat saya
terkungkung dalam rutinitas yang melelahkan. Ya, walau di dalamnya banyak
tersimpan hikmah dan cerita suka duka. Sekian lama saya ingin pergi berkelana,
piknik kejogja. Dari diajakin sama temen karib, rencana sama para sahabat,
diajakin mantan ta’aruf, upps hehe. Semuanya belum bisa tercapai, terlebih
waktu yang tiada luangnya demi kuliah dan kegiatan yang harus sama-sama
dilakoni.
Hingga akhirnya, saya melihat sebuah kesempatan emas untuk
meraih Jogja! World Heritage Volunteer Program dari Dejavato. Kegiatan sosial
budaya bertempat di sekitar Prambanan dan area Jogjakarta. Persyaratannya mudah,
hanya butuh mahasiswa yang punya hati mulia dan attitude serta karakter yang
baik dan pandai berbahasa inggris. Lebih spesialnya lagi gratis makan dan
akomodasi selama 7 hari! Wow sekali deh. Awalnya saya hanya coba-coba, mengajak
seorang teman untuk ikut mendaftar. Lumayan ntar bisa ketemu bule juga.
Jadi, Dejavato itu adalah sebuah yayasan sosial yang bergerak
di bidang pertukaran mahasiswa atau masyarakat Indonesia dengan beberapa negara
asing dalam rangka mempelajari budaya negara satu sama lain dan mempererat
persahabatan. Banyak kegiatan dejavato
yang melibatkan volunteer atau sukarelawan dari Indonesia dan luar negeri. Seperti beasiswa buat sekolah ke luar negeri,
culture exchange, seminar internasional, dan lain-lain. Diantaranya adalah WHV
ini. Program WHV ditujukan untuk mengajak para volunteer khususnya anak muda
dan yang masih mahasiswa buat ikut dalam pelestarian budaya dan cagar
budayanya. Program WHV ini mengambil tempat di Klaten yaitu sekitar candi
Prambanan yang memiliki banyak peninggalan, budaya dan wisata di sekitarnya.
Sekiranya cukup untuk pencerahan tentang dejavato dan WHV ini, kalo masih
penasaran anda bisa membuka sendiri di website dejavato.or.id. Disana bakal
banyak informasi yang memungkinkan kamu bahkan bisa travel ke luar negeri.
WHV ini dilaksanakan setiap tahun sekali, mungkin dalam
beberapa sesi. Jadi buat kalian yang rindu tantangan, ayo ikut. Kepoin aja
terus situs dejavato, dan jadi member, kali aja bisa beruntung ke Jogja gratis,
bahkan terbang ke luar negeri. Waaaah....
Kala itu, sekitar bulan Agustus tahun 2015... Saya iseng
buka facebook, jika ujian sudah lewat, kegiatan tidak begitu ketat saya mencari
cari informasi tenang liburan nanti mau ngapain ya? Tidak sengaja di facebook
dosen bahasa inggris, saya melihat pembukaan pendaftaran WHV ini. Mumpung
gratis, hehe. Setelah mengirimkan form, beberapa waktu kemudian saya menerima
panggilan untuk tes wawancara bahasa inggris via ponsel. Harap-harap cemas,
kalo rejeki saya ya Alhamdulillah. Kalo enggak ya ntar kapan kapan bisa ke
jogja sendiri lah, hehe. Waktu itu saya mendaftar dengan seorang teman yang
juga coba-coba, siapa tahu bisa liburan bareng.
Namun, email yang saya terima memuat perasaan bahagia dan
kecewa. Ternyata saya berhasil lolos tanpa teman saya, hmmm. Kira-kira diambil
ngga ya?
Dengan keyakinan penuh akhirnya saya mengambil kesempatan
ini, buat Jogja gitu loooh. Kebetulan peserta yang lolos ada yang satu kota
sama saya, Alhamdulillah ada temen. Akhirnya kami saling contact dan memutuskan
pergi bersama. Karena kita harus pergi sendiri ke Klaten, baru dijemput di
dekat site. Bersama-sama kami berempat (karena ada tambahan barengan dari
semarang) naik bus ke Jogja yang lamaaaa banget dan pas macettt banget. Sampai
telat sekitar tiga jam buat waktu berkumpulnya, hiks.
Setibanya di terminal prambanan, kami menunggu jemputan
mobil yang akan membawa kami ke homestay. Perjalanan dari kota, melewati
prambanan, dan kebun-kebun serasa wahh. Menyegarkan sekali, menuju tempat baru,
selalu ada sensasi tersendiri, hehe. Jadi, homestay kami berada jauh dan tidak
jauh dari candi prambanan dan candi di sekitarnya. Jauh jika berjalan, deket
kalo naik kendaraan hehe.
Selama seminggu itu, kami melakukan berbagai hal.
Diantaranya, restorasi candi, sosialisasi dengan warga sekitar, melihat secara
langsung home industry, nyoba mainin gamelan, nonton sendratari ramayana,
mengajar di sekolah, mengunjungi tempat-tempat turistik dan candi,
teristimewanya Jogjakarta dan masih banyaaaaak lagi. Dan, gratis lagi, hehe. Dan
semua tempat itu kami kunjungi dengan berjalan kaki atau bersepeda. Dengan
jarak ya yang jauh dan agak jauh lagi, siang malam pakai sepeda. Hahaha, sebuah
pengalaman yang tak terlupakan!
Oke, next simak kisah saya selanjutnya tentang WHV adventure
saya jika kamu masih penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar